Senin, 16 Maret 2015

Kelinci Anggora

Kelinci Anggora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua yang berasal dari Ankara, Turki. Kelinci anggora pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut dari Inggris menuju Perancis pada tahun 1723. Pada tahun 1777 kelinci anggora menyebar ke Jerman dan akhirnya pada tahun 1920 telah meluas ke negera-negara Eropa Timur, Jepang, Kanda, dan Amerika Serikat. Sampai kini Perancis menjadi pusat peternakan kelinci Anggora terbesar yang menghasilkan wool.
Di Indonesia sendiri kelinci jenis anggora banyak sekali diminati oleh kalangan pecinta kelinci hias. Ada banyak jenis kelinci anggora yang bisa ditemui, misalnya french anggora, German Anggora, Giant Anggora, English Anggora, Satin Anggora, Chinese Anggora, Anggora Swiss, Finnish Aggora, dsb. 
Ciri-ciri kelinci anggora adalah :
  • Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu. oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tersebut. 
  • Memiliki bulu yang tebal dan lebut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. 
  • Bobot badan kelinci dewasa dapat mencapai 2,0 kg - 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5 - 7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Dan kelinci betina dapat memiliki anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. 

Hal utama yang harus diperhatikan dari kelinci anggora adalah pertumbuhan bula yang sangat cepat yakni 2,5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-9 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
 
 
 

Kelinci

Kelinci adalah hewan mamalia dari famili leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya pada tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo logomorpha. ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). 
Kata Kelinci merupakan kata yang berasal dari bahasa belanda, yaitu konijnie yang berarti anak kelinci. Hal inilah yang menunjukkan bahwa masyarakat nusantara awal mulanya mengenali kelinci saat masa kolonial belanda. Padahal di Pulau Sumatera sudah terdapat satu spresies asli kelinci sumatera yaitu nesolagus netsheri yang baru ditemukan pada tahun 1972. 
Jenis-Jenis Kelinci
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis, yaitu kelinci bebas dan kelinci peliharaan. Yang termasuk kelinci bebas adalah terwelu (lepus curpaeus) dan kelinci liar (orytolagus Cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjangan dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi beberapa jenis, diantaranya yaitu Angora, Lyon, Am erican Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dll.
Di Indonesia banyak kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa(Lepus negricollis) dan kelinci sumatera (Nesolagus netseherischlgel). 
1. Karakteristik Kelinci Jawa
  • Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. 
  • Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam.
  • Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. 
2. Karakteristik Kelinci Sumatera 
  • Panjang badan mencapai 40 cm.
  • Bera dapat mencapai 1,5 kg.
  • ukuran telinga pendek dari kelinci lainnya.
  • Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan yang dapat berubah menurut mengikuti keadaan lingkungan. apabila musin dingin warna kekuningan beruba menjadi kelabu. 
Data Biologis Kelinci
  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.

Beberapa Jenis Bebek & Itik di Dunia

1. Jenis Bebek Abacot Ranger 
Merupakan bebek yang berasal dari Inggris. Awal mulanya dikembangkan oleh Oscar Gray yang melakukan pemuliaan atau kawin silang dengan beberapa bebek diantaranya bebek khaki Campbell , bebek Rouen, bebek Runner India . Yang pertama kali dikenal dengan nama Hooded Ranger. Tujuan pemulian tersebut guna dimanfaatkan daging dan telurnya . 
Ciri-Ciri Bebek Abacot Ranger Adalah : 
  • Warna bulu dominannya adalah coklat dan putih 
  • kepala berwarna hitam dan putih 
  • Tubuh terlihat besar dengan posisi horizontal 
  • Paruh dan Kaki berwarna kuning 
  • Telur berwarna putih 
  • Menghasilkan telur sekitar 185 – 230 butir per tahun 
  • Bobot dewasa baik jantan maupun betina berkisar 2,5 – 3 Kg.
Gambar poultrykeeper.com : Bebek Abacot Ranger

2. Jenis Bebek Welsh Harlequin
Merupakan bebek domestikasi yang berasal dari Inggris tepatnya di daerah Wales. Keturunan murninya dari bebek Khaki Campbell yang menyebabkan perubahan sifat (fenotipe) yang disebut dengan mutan.

Bebek Welsh Harlequin termasuk bebek tipe pedaging dan petelur. Karena kualitas daging yang baik dan produktivitas telur yang tinggi. Selain itu kadang juga dijadikan sebagai bebek kontes karena memilik warna bulu yang indah . Mudah beradaptasi dilingkungan yang baru dan mudah dijinakkan dan terlihat aktif sekali. 
Status bebek welsh Harlequin termasuk kategori yang sangat terancam punah. Diperkirakan populasinya diseluruh dunia kurang dari 1.000 ekor.
Ciri-Ciri Bebek Welsh harlequin Adalah : 

  • Warna bulu dominan putih dengan kombinasi warna lainnya seperti coklat dan hitam 
  • Tubuh terlihat panjang dengan punggung melebar dan dada terlihat bulat
  • Kulit berwarna putih kadang ditemui juga warna coklat 
  • Paruh dan Kaki berwarna kuning 
  • Telur berwarna putih 
  • Menghasilkan telur sekitar 240-330 butir per tahun 
  • Bobot dewasa baik jantan dan betina berkisar 3 -5 Kg.
Gambar backyardchickens.com : Bebek Welsh Harlequin
3. Bebek Asli Indonesia
Itik merupakan hewan yang telah tersebar di belahan dunia. Itik dijadikan sebagai hewan ternak yang dimanfaatkan daging dan telurnya. Bahkan beberapa jenis itik termasuk dalam tipe itik hias.
Sejarah Itik di negara-negera di dunia umumnya keturunannya berasal dari itik liar atau will mallard yang penyebarannya mulai dari Amerika dan di Benua Eropa dan menyebar dibeberapa Negara di Afrika dan Asia. Itik liar tersebut oleh manusia didomestikasi (dijinakan) untuk bisa dipelihara yang kemudian disebut dengan Anas Domesticus.
Itik di Indonesia disebut juga dengan bebek. Jenis Itik asli di Indonesia sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan ditemukannya tulisan atau prasasti yang mengindikasikan keberadaan itik asli Indonesia dimana kebiasaan penduduk membayar pajak menggunakan hewan ternak seperti kerbau, sapi, kambing, itik atau bebek dan ayam.
Rata-rata Itik lokal atau itik asli Indonesia merupakan jenis itik liar yang disebut juga dengan nama Belibis atau Wliwis. Penyebarannya ada dibeberapa daerah dan telah didomestikasi. Populasi itik tersebut saat ini diantaranya masih terjaga sampai saat ini namun ada juga beberapa jenis itik yang populasinya kritis dan perlu mendapat perhatian khusus agar populasinya tidak punah.
Berikut Adalah Daftar Itik Asli Indonesia :
  • Itik Mojosari (Itik Jawa)
  • Itik Magelang (Itik Jawa)
  • Itik Tegal (Itik Jawa )
  • Itik Turi (Itik Jawa)
  • Itik Padjadjaran
  • Itik Ratu
  • Itik Rambon (Itik Jawa)
  • Itik Benjut
  • Itik Bali
  • Itik Alabio
  • Itik Pitalah
  • Itik Pegagan
  • Itik Kerinci
  • Itik Metaram
  • Itik Bayang
  • Itik Damiaking